PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kimia
analisis telah berada di garis depan dari semua ilmu sejak manusia telah
tertarik dalam dunianya.
Kimia analisis
merupakan ilmu kimia
yang mendasari analisis
dan pemisahan sampel. Analisis dapat bertujuan untuk menentukan jenis komponen apa saja yang terdapat dalam
suatu sampel (kualitatif), dan juga menentukan berapa banyak komponen yang ada
dalam suatu sampel (kuantitatif). Tidak
semua unsur atau senyawa yang ada dalam sampel dapat dianalisis secara
langsung, sebagian besar memerlukan proses pemisahan terlebih dulu dari unsur
yang mengganggu. Karena itu cara-cara
atau prosedur pemisahan merupakan hal
penting juga yang dipelajari dalam bidang ini.
Dibandingkan dengan cabang ilmu kimia lainnya seperti
kimia anorganik, organik, fisik dan biokimia, maka kimia analisis mempunyai
penerapan yang lebih luas. Kimia
analisis tidak saja dipakai di cabang ilmu kimia lainnya, tapi juga dipakai
luas dalam cabang ilmu pengetahuan lain seperti ilmu lingkungan, kedokteran,
pertanian, kelautan dan sebagainya.
Demikian juga di bidang industri, profesi, kesehatan dan bidang lainnya
kimia analisis memberikan peranan yang tidak sedikit.
Dalam
bidang kedokteran diperlukan berbagai analisis untuk menentukan berbagai
unsur atau senyawa
dalam sampel seperti
darah, urin, rambut, tulang dan
sebagainya.
Ditinjau
dari caranya, kimia analisis digolongkan menjadi :
• Analisis klasik
Analisis
klasik berdasarkan pada reaksi kimia dengan stoikiometri yang telah
diketahui dengan pasti. Cara ini disebut juga cara absolut karena
penentuan suatu komponen di
dalam suatu sampel
diperhitungkan berdasarkan
perhitungan kimia pada reaksi yang digunakan.
Contoh analisis klasik yaitu volumetri
dan gravimetri. Pada
volumetri, besaran volume
zat-zat yang bereaksi meupakan
besaran yang diukur, sedangkan pada gravimetri, massa dari zat-zat merupakan
besaran yang diukur.
• Analisis instrumental
Analisis instrumental berdasarkan
sifat fisiko-kimia zat
untuk keperluan
analisisnya. Misalnya interaksi
radiasi elektromagnetik dengan
zat menimbulkan fenomena absorpsi,
emisi, hamburan yang
kemudian dimanfaatkan untuk teknik analisis spektroskopi. Sifat fisiko–kimia lain seperti
pemutaran rotasi optik,
hantaran listrik dan panas, beda
partisi dan absorpsi diantara dua
fase dan resonansi magnet inti melahirkan teknik analisis modern yang
lain. Dalam analisisnya
teknik ini menggunakan
alat-alat yang modern sehingga
disebut juga dengan analisis modern.
Kimia adalah ilmu yang mempelajari
mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi
dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau
transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk
materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari
pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan
untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik.
Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan
oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya
ditentukan oleh gaya antaratom dan ikatan kimia. Untuk
memahami ilmu kimia, maka perlu diketahui asal kata
Kimia (inggris: chemistry) yang berasal dari bahasa
Mesir Keme yang berarti bumi adalah ilmu yang mempelajari
tentang komposisi, stuktur, dan sifat materi, beserta
segala perubahan yang menyertai terjadinya reaksi kimia.
Jangkauan
kimia tidak hanya mempelajari materi nonhayati tapi
juga materi hayati serta proses kimia yang terjadi dalam
makhluk hidup itu sendiri baik yang ada di bumi dan
luar angkasa.Ilmu
kimia juga sering disebut sebagai Sentral Ilmu Pengetahuan.
Sebab, ia dipakai, diterapkan, dan dibutuhkan untuk
mendukung ilmu pengetahuan yang lain. Banyak
sekali bidang-bidang ilmu yang lain terikat dengan ilmu
ini, seperti bidang kedokteran, biologi, fisika, lingkungan,
forensik, astronomi, farmasi, ilmu bahan, komputer,
dan sebagainya.Dalam
bidang forensic, digunakan sebagai aplikasi test DNA,
bidang farmasi dipergunakan cara sintesis kimia organik,
di bidang kedokteran bisa menjelaskan proses metabolisme
obat oleh enzim. Dan,
proses metabolisme makanan dapat dipelajari di cabang
ilmu kimia yaitu biokimia. Analisis komposisi bintang
dan benda angkasa yang lain sangat diperlukan oleh bidang
astronomi.
Kimia sering disebut sebagai "ilmu
andryan" karena menghubungkan berbagai ilmu lain,
seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi,
farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi . Koneksi
ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan
konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh,
kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika
terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.
Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau antara materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama termodinamika. Kimia tradisional melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi kimia, yang mengubah satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain. Kadang reaksi ini digerakkan oleh pertimbangan entalpi, seperti ketika dua zat berentalpi tinggi seperti hidrogen dan oksigen elemental bereaksi membentuk air, zat dengan entalpi lebih rendah. Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti radiasi elektromagnet dalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat kimia, baik di dalam maupun di luar suatu reaksi, seperti dalam spektroskopi.
Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau antara materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama termodinamika. Kimia tradisional melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi kimia, yang mengubah satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain. Kadang reaksi ini digerakkan oleh pertimbangan entalpi, seperti ketika dua zat berentalpi tinggi seperti hidrogen dan oksigen elemental bereaksi membentuk air, zat dengan entalpi lebih rendah. Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti radiasi elektromagnet dalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat kimia, baik di dalam maupun di luar suatu reaksi, seperti dalam spektroskopi.
Semua materi normal terdiri dari atom
atau komponen-komponen subatom yang membentuk atom;
proton, elektron, dan neutron. Atom dapat dikombinasikan
untuk menghasilkan bentuk materi yang lebih kompleks
seperti ion, molekul, atau kristal. Struktur dunia yang
kita jalani sehari-hari dan sifat materi yang berinteraksi
dengan kita ditentukan oleh sifat zat-zat kimia dan
interaksi antar mereka. Baja lebih keras dari besi karena
atom-atomnya terikat dalam struktur kristal yang lebih
kaku. Kayu terbakar atau mengalami oksidasi cepat karena
ia dapat bereaksi secara spontan dengan oksigen pada
suatu reaksi kimia jika berada di atas suatu suhu tertentu.
Zat cenderung diklasifikasikan berdasarkan
energi, fase, atau komposisi kimianya. Materi dapat
digolongkan dalam 4 fase, urutan dari yang memiliki
energi paling rendah adalah padat, cair, gas, dan plasma.
Dari keempat jenis fase ini, fase plasma hanya dapat
ditemui di luar angkasa yang berupa bintang, karena
kebutuhan energinya yang teramat besar. Zat padat memiliki
struktur tetap pada suhu kamar yang dapat melawan gravitasi
atau gaya lemah lain yang mencoba mengubahnya. Zat cair
memiliki ikatan yang terbatas, tanpa struktur, dan akan
mengalir bersama gravitasi. Gas tidak memiliki ikatan
dan bertindak sebagai partikel bebas. Sementara itu,
plasma hanya terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas;
pasokan energi yang berlebih mencegah ion-ion ini bersatu
menjadi partikel unsur. Satu cara untuk membedakan ketiga
fase pertama adalah dengan volume dan bentuknya: kasarnya,
zat padat memeliki volume dan bentuk yang tetap, zat
cair memiliki volume tetap tapi tanpa bentuk yang tetap,
sedangkan gas tidak memiliki baik volume ataupun bentuk
yang tetap.
Tabel Periodik Unsur kimia
Tabel Periodik Unsur kimia
Definisi Ilmu Kimia:
Secara singkat, Ilmu Kimia adalah ilmu rekayasa materi yaitu mengubah suatu materi menjadi materi yang lain.
Secara lengkap, Ilmu Kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang :
Secara singkat, Ilmu Kimia adalah ilmu rekayasa materi yaitu mengubah suatu materi menjadi materi yang lain.
Secara lengkap, Ilmu Kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang :
- Susunan materi = mencakup komponen-komponen pembentuk materi dan perbandingan tiap komponen tersebut.
- Struktur materi = mencakup struktur partikel-partikel penyusun suatu materi atau menggambarkan bagaimana atom-atom penyusun materi tersebut saling berikatan.
- Sifat materi = mencakup sifat fisis (wujud dan penampilan) dan sifat kimia. Sifat suatu materi dipengaruhi oleh : susunan dan struktur dari materi tersebut.
- Perubahan materi = meliputi perubahan fisis/fisika (wujud) dan perubahan kimia (menghasilkan zat baru).
- Energi yang menyertai perubahan materi = menyangkut banyaknya energi yang menyertai sejumlah materi dan asal-usul energi itu.
Air yang dipanaskan akan berubah
fase menjadi uap air.
Air (H2O) berbentuk cairan dalam suhu kamar karena molekul-molekulnya terikat oleh gaya antarmolekul yang disebut ikatan Hidrogen. Di sisi lain, hidrogen sulfida (H2S) berbentuk gas pada suhu kamar dan tekanan standar, karena molekul-molekulnya terikat dengan interaksi dwikutub (dipole) yang lebih lemah. Ikatan hidrogen pada air memiliki cukup energi untuk mempertahankan molekul air untuk tidak terpisah satu sama lain, tapi tidak untuk mengalir, yang menjadikannya berwujud cairan dalam suhu antara 0 °C sampai 100 °C pada permukaan laut. Menurunkan suhu atau energi lebih lanjut mengizinkan organisasi bentuk yang lebih erat, menghasilkan suatu zat padat, dan melepaskan energi. Peningkatan energi akan mencairkan es walaupun suhu tidak akan berubah sampai semua es cair. Peningkatan suhu air pada gilirannya akan menyebabkannya mendidih (lihat panas penguapan) sewaktu terdapat cukup energi untuk mengatasi gaya tarik antarmolekul dan selanjutnya memungkinkan molekul untuk bergerak menjauhi satu sama lain.
Air (H2O) berbentuk cairan dalam suhu kamar karena molekul-molekulnya terikat oleh gaya antarmolekul yang disebut ikatan Hidrogen. Di sisi lain, hidrogen sulfida (H2S) berbentuk gas pada suhu kamar dan tekanan standar, karena molekul-molekulnya terikat dengan interaksi dwikutub (dipole) yang lebih lemah. Ikatan hidrogen pada air memiliki cukup energi untuk mempertahankan molekul air untuk tidak terpisah satu sama lain, tapi tidak untuk mengalir, yang menjadikannya berwujud cairan dalam suhu antara 0 °C sampai 100 °C pada permukaan laut. Menurunkan suhu atau energi lebih lanjut mengizinkan organisasi bentuk yang lebih erat, menghasilkan suatu zat padat, dan melepaskan energi. Peningkatan energi akan mencairkan es walaupun suhu tidak akan berubah sampai semua es cair. Peningkatan suhu air pada gilirannya akan menyebabkannya mendidih (lihat panas penguapan) sewaktu terdapat cukup energi untuk mengatasi gaya tarik antarmolekul dan selanjutnya memungkinkan molekul untuk bergerak menjauhi satu sama lain.
Ilmuwan yang mempelajari kimia sering
disebut kimiawan. Sebagian besar kimiawan melakukan
spesialisasi dalam satu atau lebih subdisiplin. Kimia
yang diajarkan pada sekolah menengah sering disebut
"kimia umum" dan ditujukan sebagai pengantar
terhadap banyak konsep-konsep dasar dan untuk memberikan
pelajar alat untuk melanjutkan ke subjek lanjutannya.
Banyak konsep yang dipresentasikan pada tingkat ini
sering dianggap tak lengkap dan tidak akurat secara
teknis. Walaupun demikian, hal tersebut merupakan alat
yang luar biasa. Kimiawan secara reguler menggunakan
alat dan penjelasan yang sederhana dan elegan ini dalam
karya mereka, karena terbukti mampu secara akurat membuat
model reaktivitas kimia yang sangat bervariasi.
Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru, tapi ilmu ini berakar pada alkimia yang telah dipraktikkan selama berabad-abad di seluruh dunia.
Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru, tapi ilmu ini berakar pada alkimia yang telah dipraktikkan selama berabad-abad di seluruh dunia.
Sejarah Kimia
Robert Boyle, perintis kimia modern dengan menggunakan eksperimen terkontrol, sebagai kontras dari metode alkimia terdahulu.
Akar ilmu kimia dapat dilacak hingga
fenomena pembakaran. Api merupakan kekuatan mistik yang
mengubah suatu zat menjadi zat lain dan karenanya merupakan
perhatian utama umat manusia. Adalah api yang menuntun
manusia pada penemuan besi dan gelas. Setelah emas ditemukan
dan menjadi logam berharga, banyak orang yang tertarik
menemukan metode yang dapat mengubah zat lain menjadi
emas. Hal ini menciptakan suatu protosains yang disebut
Alkimia. Alkimia dipraktikkan oleh banyak kebudayaan
sepanjang sejarah dan sering mengandung campuran filsafat,
mistisisme, dan protosains.
Alkimiawan menemukan banyak proses
kimia yang menuntun pada pengembangan kimia modern.
Seiring berjalannya sejarah, alkimiawan-alkimiawan terkemuka
(terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus)
mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme
dan mengembangkan pendekatan yang lebih sistematik dan
ilmiah. Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan
metode ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia
dan alkimia adalah Robert Boyle (1627–1691). Walaupun
demikian, kimia seperti yang kita ketahui sekarang diciptakan
oleh Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya
pada tahun 1783. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah
yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya
tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada
tahun 1869.
Penghargaan Nobel dalam Kimia yang
diciptakan pada tahun 1901 memberikan gambaran bagus
mengenai penemuan kimia selama 100 tahun terakhir. Pada
bagian awal abad ke-20, sifat subatomik atom diungkapkan
dan ilmu mekanika kuantum mulai menjelaskan sifat fisik
ikatan kimia. Pada pertengahan abad ke-20, kimia telah
berkembang sampai dapat memahami dan memprediksi aspek-aspek
biologi yang melebar ke bidang biokimia.
Industri kimia mewakili suatu aktivitas ekonomi yang penting. Pada tahun 2004, produsen bahan kimia 50 teratas global memiliki penjualan mencapai 587 bilyun dolar AS dengan margin keuntungan 8,1% dan pengeluaran riset dan pengembangan 2,1% dari total penjualan .
Industri kimia mewakili suatu aktivitas ekonomi yang penting. Pada tahun 2004, produsen bahan kimia 50 teratas global memiliki penjualan mencapai 587 bilyun dolar AS dengan margin keuntungan 8,1% dan pengeluaran riset dan pengembangan 2,1% dari total penjualan .
1.2 TAHAPAN-TAHAPAN ANALISIS KUANTITATIF
Dalam
analisis kuantitatif terdapat empat tahap utama analisis yaitu: (1) sampling,
(2) pengubahan analit ke dalam bentuk yang sesuai dengan pengukuran, (3)
pengukuran, (4) perhitungan dan interpretasi data.
(1) Sampling
Sampling
dimaksudkan untuk memilih contoh yang
dapat menggambarkan materi
keseluruhan yang sebenarnya. Meski
pun seorang analis
sering langsung memperoleh analat
yang sudah dalam
ukuran laboratorium, hendaknya
juga disadari bahwa informasi
tentang bagaimana sampling
dilakukan merupakan hal yang penting karena akan berkaitan dengan
interpretasi data yang akan dilakukan.
Dalam
analisis kimia, untuk bidang seperti laboratorium medis, sampel cairan tubuh
pasien dianalisis untuk komposisi kimianya. Plasma darah, serum darah, urin,
dan bahkan cairan tulang belakang dapat dianalisis untuk bahan kimia prinsip
untuk menunjukkan kesehatan atau penyakit yang mungkin. Plasma darah digunakan
umumnya dalam analisis kimia untuk mendeteksi kadar glukosa dalam darah, dan
analisis penting untuk diabetes.
Serum
darah dapat digunakan untuk mendeteksi array yang luas dari fungsi biokimia
dalam tubuh manusia, seperti elektrolit untuk fungsi otak dan saraf, berfungsi
merangsang hormon tiroid. Kimia darah manusia sangat kompleks, tetapi analisis
kimia telah diurutkan keluar menjadi mudah dipahami.
Analisis
kimia urin manusia dapat mengungkapkan sejumlah fungsi ginjal dan fungsi
metabolisme. Hal ini juga penting untuk menggunakan urin untuk mendeteksi
kemungkinan penggunaan narkoba sah pada individu itu dicurigai. Kimia urin sama
berharganya dengan analisis kimia darah, karena juga bisa membuat fungsi
tertentu yang dikenal dari organ-organ tubuh lainnya, dan bahkan menunjukkan
masalah pada pasien diabetes.
Cerebral
fluid (CSF) analisis kimia tulang belakang adalah alat yang sangat berguna
untuk mendeteksi masalah-masalah neurologis banyak pasien. Protein dan glukosa
hadir dalam CSF dapat mengindikasikan penyakit potensial ketika terdeteksi di
luar rentang normal.
Manfaat
analisis kimia dalam ilmu-ilmu alam seperti biologi dan disiplin lingkungan
luar biasa untuk memahami dunia kita. Perusahaan farmasi tidak akan pernah bisa
untuk penelitian obat alam yang potensial tanpa analisis kimia. Ini adalah
suatu fungsi penting dalam pengaturan ilmiah, ahli geologi, arkeolog, dan
bahkan ahli paleontologi akan buta tanpa itu.
Analisis
Kimia telah membuka pikiran dan mata banyak ilmuwan selama ribuan tahun, dan
telah lahir pengembangan obat baru dan bahan kimia untuk industri dan rumah.
"Lebih baik hidup melalui kimia" tidak akan pernah menyindir jika
bukan karena analisis kimia yang dicapai.
BAB II
ISI
2.1 PERANAN
KIMIA ANALISIS DALAM BIDANG KEDOKTERAN
Dalam bidang kedokteran diperlukan berbagai analisis untuk
menentukan berbagai unsur itu adalah sebagian saja yang dapat dikemukakan
mengenai peranan kimia analisis dalam .
Kedokteran pertanian kelautan dan sebagainya Demikian juga di
bidang industri profesi kesehatan dan bidang lainnya kimia analisis memberikan
peranan yang tidak sedikit Dalam.
Kimia Analisis Bidang ini berkaitan Manfaat ilmu kimia yang
pertama pada kehidupan manusia adalah dalam bidang kedokteran manfaat ilmu
kimia memegang peranan penting dalam . Peran ilmu kimia dalam kehidupan
seharihari peranan ilmu kimia dalam bidang kedokteran peranan kimia Pendahuluan
Kimia Analisis Perlakuan Data Hasil Praktikum Kromatografi Seriometri. Dalam
bidang kedokteran diperlukan berbagai analisis untuk menentukan berbagai unsur
Itu adalah sebagian saja yang dapat dikemukakan mengenai peranan kimia analisis
dalam kehidupan.
Kompleks atau senyawa koordinasi dalam industri kimia analisis
dan Setiap komponen memainkan peranan dalam pembentukan Dalam dunia kedokteran
darah sangat diperlukan untuk.
Pemanfaatan Analisis
kimia ini dalam bidang kedokteran seperti : dimanfaatkan untuk membuat bahan-bahan
kimia sering digunakan sebagai obat-obatan. Obat dibuat berdasarkan basil
penelitian terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat secara
medis terhadap suatu penyakit. Contohnya, etanol atau alkohol digunakan dalam
proses pelarutan obat dan sebagai pensteril alat-alat kedokteran.
contoh penerapan ilmu kimia dalam ilmu kedokteran:
-penerapan ilmu kimia dalam operasi
Perkembangan ilmu kedokteran dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya memasuki kajian dalam tingkat molekuler.
Ilmu kedokteran molekuler dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dasar molekuler berbagai penyakit. Berbagai kajian molekuler ilmu kedokteran diantaranya adalah Stem Cell, Rekayasa genetik dan salah satu diantarannya adalah Herbal. Herbal yang merupakan produk alami banyak dikaji mekanisme molekuler dalam mengobati penyakit. Sudah menjadi rahasia umum bahwa herbal indonesia dan herbal dari negara lain sudah terbukti mampu mengobati berbagai penyakit seperti diabetes, kanker, leukimia, thalassemia dll. Hanya saja mekanisme kerja senyawa aktif maupun crude ekstrak dari herbal tersebut dalam dunia kedokteran belum banyak diketahui. Publikasi internasional tentang mekanisme molekuler herbal yang berasal dari Indonesia belum sebanyak di negara lain. Itu yang menjadi alasan mengapa herbal Indonesia yang kalah bersaing di pasaran dibandingkan dengan herbal dari Cina misalnnya.
Ilmu kedokteran molekuler dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dasar molekuler berbagai penyakit. Berbagai kajian molekuler ilmu kedokteran diantaranya adalah Stem Cell, Rekayasa genetik dan salah satu diantarannya adalah Herbal. Herbal yang merupakan produk alami banyak dikaji mekanisme molekuler dalam mengobati penyakit. Sudah menjadi rahasia umum bahwa herbal indonesia dan herbal dari negara lain sudah terbukti mampu mengobati berbagai penyakit seperti diabetes, kanker, leukimia, thalassemia dll. Hanya saja mekanisme kerja senyawa aktif maupun crude ekstrak dari herbal tersebut dalam dunia kedokteran belum banyak diketahui. Publikasi internasional tentang mekanisme molekuler herbal yang berasal dari Indonesia belum sebanyak di negara lain. Itu yang menjadi alasan mengapa herbal Indonesia yang kalah bersaing di pasaran dibandingkan dengan herbal dari Cina misalnnya.
Dalam kedokteran molekuler para penelitinya yang
sebagian besar berasal dari fakultas kedokteran memiliki keterbatasan
dalam kemampuan menganalisis herbal. Pada umumnya para dosen di Fakultas
Kedokteran beharap akan ada mahasiswa dengan latar belakang kimia atau
farmasi yang mampu mengeksktrak crude maupun senyawa aktif berbagai
herbal. Mereka akan membandingkan kinerja senyawa aktif dari produk
alami dengan produk sintetik. Atau mengkombinasikan keduanya. Sebagai
contoh adalah dalam pengobatan kanker. Ada kombinasi dengan senyawa
turunan terpenoid yang merupakan produk alami dengan siRNA yang
merupakan senyawa sintetik.
Untuk lebih jelasnya kita dapat mengkaji mekanisme molekuler penyakit kanker oleh herbal X misalnya. Herbal X yang mengandung senyawa aktif Y misalnya mampu menekan resiko kanker pada stadium tertentu melalui mekanisme A sedangkan siRNA mampu menekan melalui mekanisme Y sehingga penyebaran kanker akan lebih dapat dikurangi. Herbal pada umumnya mampu memicu sel kanker untuk membunuh dirinya sendiri yang dikenal dengan istilah Apoptosis. Jadi sering terjadi kesalahpahaman pada masyarakat umum bahwa herbal tertentu mampu mengobati berbagai penyakit kanker. Itu boleh jadi benar tapi pasti tidak tepat. Benar bukan berarti tepat. Contoh wortel baik untuk mata. Dengan asumsi kelinci yang makan wortel tidak pernah pakai kacamata, Itu benar tapi tidak tepat.
Begitu pula dengan herbal pengobat kanker. Senyawa aktif yang baik untuk kanker payudara belum tentu baik untuk kanker prostate misalnya. Mekanisme kerjanya berbeda. Dalam skala molekuler invitro dikenal dengan IC50 cell lines. Dalam mekanisme molekuler apoptosis sel kanker dikenal dengan mekanisme molekuler intrinsik dan mekanisme molekuler ekstrinsik atau kombinasi keduanya. Ini yang sekarang banyak dikaji apapun jenis kankernya. Lihat gambar dibawah ini:
Untuk lebih jelasnya kita dapat mengkaji mekanisme molekuler penyakit kanker oleh herbal X misalnya. Herbal X yang mengandung senyawa aktif Y misalnya mampu menekan resiko kanker pada stadium tertentu melalui mekanisme A sedangkan siRNA mampu menekan melalui mekanisme Y sehingga penyebaran kanker akan lebih dapat dikurangi. Herbal pada umumnya mampu memicu sel kanker untuk membunuh dirinya sendiri yang dikenal dengan istilah Apoptosis. Jadi sering terjadi kesalahpahaman pada masyarakat umum bahwa herbal tertentu mampu mengobati berbagai penyakit kanker. Itu boleh jadi benar tapi pasti tidak tepat. Benar bukan berarti tepat. Contoh wortel baik untuk mata. Dengan asumsi kelinci yang makan wortel tidak pernah pakai kacamata, Itu benar tapi tidak tepat.
Begitu pula dengan herbal pengobat kanker. Senyawa aktif yang baik untuk kanker payudara belum tentu baik untuk kanker prostate misalnya. Mekanisme kerjanya berbeda. Dalam skala molekuler invitro dikenal dengan IC50 cell lines. Dalam mekanisme molekuler apoptosis sel kanker dikenal dengan mekanisme molekuler intrinsik dan mekanisme molekuler ekstrinsik atau kombinasi keduanya. Ini yang sekarang banyak dikaji apapun jenis kankernya. Lihat gambar dibawah ini:
Gen
P53 sesuai dengan namanya adalah gen yang proteinnya memiliki berat
molekul 53 kilodalton. Gen p53 akan terpacu ekspresinya bila terjadi
kerusakan DNA. Pada awaknya p53 akan menghambat replikasi sel sehingga
sistem perbaikan DNA mempunyai peluang untuk memperbaiki kerusakan yang
terjadi. Namun apabila kerusakan tersebut tak dapat diperbaiki, maka p53
akan memicu apoptosis. Jadi dalam hal ini apoptosis merupakan backup
mechanisme sekiranya mutasi tak berhasil diperbaiki oleh sistem
perbaikan DNA. Pengaruh senyawa aktif dari herbal misalnya akan tampak
pada salah satu atau keduanya pada level RNA dan protein. Tetapi perlu
diingat untuk menuju gen p53 akan banyak tahap mekanisme yang perlu
dikaji. Demikian kajian singkat tentang peran ahli kimia dalam
kedokteran molekuler dengan kanker sebagai salah satu contohnya.Akhir
kata semoga para ahli kimia apapun latar belakangnya apakah itu kimia
analitik, kimia fisik, organik dan biokimia akan mampu berperan dalam
kedokteran molekuler.
Kata Pencarian Artikel ini:
senyawa terpenoid, penyakit molekuler, mekanisme gen kanker prostat, p53 mechanism, mekanisme kerusakan sel.
Kata Pencarian Artikel ini:
senyawa terpenoid, penyakit molekuler, mekanisme gen kanker prostat, p53 mechanism, mekanisme kerusakan sel.
- produk olahan bahan kimia
Pembahasan ringkas tentang materi, wujud, sifat dan perubahan dari materi serta energi merupakan ruang lingkup pengkajian ilmu kimia. Saat ini perkembangan ilmu kimia sangat pesat dan telah memberikan andil yang sangat besar dalam kehidupan manusia.
Ilmu Kimia telah menghantarkan produk-produk baru yang sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam kehidupan sehari-hari banyak produk yang telah kita pergunakan seperti, sabun, deterjen, pasta gigi dan kosmetik. Penggunaan polimer pengganti untuk kebutuhan industri dan peralatan rumah tangga dari penggunaan bahan baku logam telah beralih menjadi bahan baku plastik polivynil clorida (PVC). Kebutuhan makanan juga menjadi bagian yang banyak dikembangkan dari kemasan, makanan olahan (Gambar 1.14) sampai dengan pengawetan.
Pada bidang pertanian, analis kimia mampu memberikan informasi tentang kandungan tanah yang terkait dengan kesuburan tanah, dengan data tersebut para petani dapat menetapkan tumbuhan/tanaman yang tepat. Kekurangan zat-zat yang dibutuhkan tanaman dapat dipenuhi dengan pupuk buatan, demikian pula dengan serangan hama dan penyakit dapat menggunakan pestisida dan Insektisida. Dalam bidang kesehatan, ilmu kimia cukup memberikan kontribusi, dengan diketemukannya jalur perombakan makanan seperti karbohidrat, protein dan lipid. Hal ini mempermudah para ahli bidang kesehatan untuk mendiagnosa berbagai penyakit. Interaksi kimia dalam tubuh manusia dalam sistem pencernaan, pernafasan, sirkulasi, ekskresi, gerak, reproduksi, hormon dan sistem saraf, juga telah mengantarkan penemuan dalam bidang farmasi khususnya penemuan obat-obatan (Gambar 1.15).
-obat-obatan
Dari berbagai macam
obat untuk kepentingan medis yang sudah dikenal di pasaran, misalnya beberapa
macam obat batuk, sakit kepala, flu, antibiotik, antihistamin, kosmetik, dan
vitamin sebagian besar mengandung bahan kimia. Bahan kimia obat untuk keperluan
medis, baik murni maupun cmpuran, memegang peranan penting di dalam masyarakat
modern. Obat untuk tujuan medis secara legal direkomendasikan oleh departemen
kesehatan RI, sehingga penggunaan obat yang tidak seduai aturan medis dapat
membahayakan pengguna. Karena ketidakcocokan, salah obat, atau over dosis
(melebihi dosis maksimum) dapat berakibat serius, misalnya alergi,
muntah-muntah, gelisah, kejang-kejang, hilang kesadaran, bahkan sampai pada
tingkat terparah, yaitu kematian.
Perkembangan
teknologi farmasi saat ini sudah mencapai fase designer drug. Obat baru telah
dapat dikembangkan hingga ribuan macam dengan berbagai khasiat dan kegunaan. Globalisasi
ikut menerpa Indonesia, termasuk dalam pemakaian dan masalah penyalahgunaan
obat. Penyalahgunaan obat di Indonesiia masih tetap marak. Angka genarasi muda
penerus bangsa yang terpuruk dalam ketergantungan obat terus meningkat. Olah
karena ituu pengetahuan tentang bahan kimia obat sangat diperlukan oleh seluruh
lapusan masyarakat, khususnya oleh pendidik dan siswa.
Oleh karena itu,
penulis berharap stelah membaca artikel ini, diharapkan para pembaca dapat
menguasai materi yang berhubungan dengan bahan kimia obat dalam medis dan
menyesuaikan dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari agar bahan kimia dan
perkembangan ilmu kimia itu sendiri dapat kita rasakan manfaat dan kegunaannya.
Agar dapat memanfaatkan obat-obatan dengan baik dan tidak mengganggu kesehatan
badan, perlu adanya pengetahuan yang cukup seputar daftar dan simbol farmasi.
Mengingat konsumen obat-obatan tidak semuanya berkecimpung di bidang kimia,
artinya tidak semua konsumen mengetahui dampak bahkan bahaya dari obat yang
akan mereka konsumsi, pembuat obat atau produsen haruslah memasang label
peringatan. Lebel tersebut antara lain simbol R menunjukkan bahwa obat yag
bersangkutan telah terintegrasi di kementrin perdagangan, simbol bulatan dengan
warna tertentu (hijau, biru, merah, dan huruf K didalamnya serta tanda positif
merah dalam lingkaran merah) menunjukkan tingkat keamanan obat, simbol berupa
tanda peringatan menunjukkan bahwa obat yang bersangutan bisa dibeli bebas
tanpa menggunakan resep dokter tetapi di dalam penggunaannya harus
memperhatikan tanda peringatan yang dicantumkan.
Dengan mengacu pada
Undang-undang farmasi dari WHO, berdasarkan tingkat keamanannya obat yang beredar
secara legal untuk keperluan medis di Indonesia dikelompokkan menjadi empat
kategori yang masing-masing diberi tanda khusus berupa bulatan dengan warna
tertentu, yaitu: obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, dan obat bius.
1. Obat bebas
dibeli
tanpa menggunakan resep dikter. Obat-obatan kelompok ini diberi tanda khusus
pada kemasan dan label, tanda khusus obat bebas berupa lingkaran hijau dengan
garis tepi berwarna hitam. Contoh: Paracetamol.
2. Obat bebas terbatas
Obat
bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat yang harus menggunakan resep dokter, tetapi
masih dapat dijual atau dibeli tanpa resep, kelompok obat bebas terbatas diberi
khusus pada kemasan dan labelnya yang berupa lingkaran biru dengan garis tepi
berwarna hitam, pada kelompok obat bebas terbatas diberi tanda perinngatan. Ada
enam macm tanda peringatan untuk kelompok obat terbatas, ditulis dengan huruf
berwarna hitam diatas dasar putih. Tanda-tanda peringatan selalu tercantum pada
kemasan obat bebas terbatas, dengan bentuk persegi panjang berukuran panjang
hitam 5 inci, lebar 2 inci dan termasuk pemberitahuan putih.
3.
Obat Keras
Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek
dengan menggunakan resep dari dokter. Tanda khusus pada kemasan dan labelnya
adalah huruf K dalam lingkaran berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam
seperti gambar di samping. Obat psikotropika adalah obat keras alami dari
sintesis bukan narkotika, yang bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada sistem saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental
dan perilaku.
Contoh: Diazepam, Phenobarbital.
4. Obat Narkotika
Obat narkotika
adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintess atau semi
sintesis yang dapat menyebaban penurunan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa sakit dan menyebabkan ketergantungan. Contoh: Morfin.
Setelah
kita memahami tanda dan peringatan pada kemasan obat tersebut, mari kita tinjau
pengelompokan obat menurut khasiatnya.
1.
Obat
Analgetika-Antipiretika
Istilah Analgetika-Antipiretika
sepertinya sudah tidak asing lagi di telinga kita karena istilah ini merupakan
cara pengobatan yang bisa dilakukan sendiri tanpa menggunakan resep dokter.
Analgetik atau obat penghalang nyeri adalah zat-zat yang berkhasiat megurangi
atau menghalau rasa nyerti tanpa menghilangkan kesadara. Sedangkan Antipiretik
adalah zat-zat yang dapat mengurangi suhu tubuh. Anti-inflamasi adalah obat
atau zat-zat yang dpat mengobati peradangan atau pembengkakan. Obat-obatan
analgesik mempunyai efek antipiretik, obat-obatan kelompok
analgesik-antipiretik biasanya digunakan untuk mengobati penyakit dengan gejala
demam (suhu tubuh meningkat( dan nyeri seperti influenza dan selesma.
Obat-obatan kelompok ini relative mempunyai efek samping yang ringan sehingga
dijual bebas di pasaran.
Saat dikonsumsi
obat analgesik ini bekerja di pusat pengatur suhu tubuh yang terletak di batang
otak. Selain itu kelompok obat ini mampu melebarkan pembuluh darah kulit dan
memicu produksi keringat sehingga akan semakin banyak panas yang dibuang
keluar. Selain bekerja pada susunan saraf pusat, analgesik-antipiretik juga
dapat mencegah pembentukan prostagladin, yakni zat yang menimbuklan rasa nyeri
dan peningkatan suhu tubuh.
ASPIRIN
sebagai Analgetika dan Antipiretika pertama di dunia
Pada tahun 1879, Felix Hoffman,
seorang ahli kimia yang bekerja dengan Friedrich Bayer dan Co. Telah berhasil
mengidentifikasikan gugus fungsi hidroksil dalam asam salisilat dari gugus
asetil. Ternyata asam salisilat ini lebih “ramah” terhadap perut. Ditahun 1899,
ia menemukan kembali formula Gerhardt. Hoffman membujuk Bayer untuk memasarkan
obat itu, yang selanjutnya muncul di pasar dengan nama pasaran “Aspirin”. Zat
baru itu dinamakan Aspirin berdassarkan akronim:
A: Gugus asetil
Spir: nama bunga
tersebut dalam bahasa Latin
Spiraea: suku kata
tambahan yang sering kali digunakan
In: untuk zat pada
masa tersebut
Aspirin
masih mempunyai efel samping, tetapi zat ini lebih baik dari asam salisilat
atau salisilin. Aspirin adalah zat sintetik pertama di duni dan penyebab utama
perkembangan industri farmateutikal. Bayer mendaftarkan Aspirin sebagai merk
dagang pada 6 Maret 1899.
2.
PARASETAMOL
sebagai alternatif Aspirin
Parasetamol atau asetaminofen adalah
obat analgesik dan antipiretik yang populer dan dugunakan untuk melegakan sakit
kepala, sengal-sengal, dan sakit ringan, serta demam. Berbeda dengan obat
analgesik yang lain seperti Aspirin, Parasetamol tidak memiliki sifat
antiradang. Jadi, Parasetamol tidak tergolong dalam obat jenis NSAID. Dalam
dosis normal, Parasetamol tidak menyakiti permukaan dalam perut atau mengganggu
gumpalan darah, ginjal, atau duktus arteriosus pada janin.
3.
PIRAZOLON
Di pasaran Pirazolon terdapat
pada Antalgin, Neuralgin, dan Novalgin. Obat ini sangat manjur sebagai penurun
panas dan penghilang rasa nyeri, tetapi Pirazolon mempunyai potensi menimbulkan
efek yang berbahaya yakni Agranulositosis (berkurangnya sel darah putih), karena
itu penggunaan analgesik kelompok ini harus atau wajib dengan sepengetahuan
dokter atau menggunakan resep dokter.
4.
ASAM MEFENAMAT
Asam Mefenamat termasuk obat
penghilang rasa nyeri. Digunakan untuk mengatasi berbagai rasa nyeri, terutama
digunakan untuk mengatasi sakit gigi, nyeri otot, nyeri sendi, dan sakit ketika
atau menjelang haid. Efek samping dari obat ini adalah merangsang dan merusak
lambung. Oleh sebab itu, hati-hati bagi pengidap gangguan lambung. Di
masyarakat Asam Mefenamat sangat terkenal terutama Asam Mefenamat dengan merk
ponstan karena dirasakan sangat manjur sebagai penghilang sakit atau nyeri pada
sakit gigi. Obat ini tidak diperkenankan dibeli bebas tetapi harus menggunakan
resep dokter. Asam mefenamat mempunyai efek samping terhadap saluran cerna
sering berupa gejala iritasi terhadap lambung.
5.
Ibuprofen
Ibuprofen digunakan untuk
mengurangi rasa sakit akibat artritis juga tergolong dalam kelompok analgesik
dan antipiretik. Obat ini dijual dengan merk dagang Advil, Motrin, Nuprin, dan
Brufen. Ibuprofen selalu digunakan sebagai obat sakit kepala. Selain itu, obat
ini juga digunakan untuk mengurangi sakit otot, nyeri haid, selesma, flu, dan
sakit selepas pembedahan. Nama kimianya adalah asam
2-4-isobutil-fenil-propionat. Efek analgesik dari obat ini hampir sama dengan
Aspirin. Ibuprofen tidak dianjurkan diminum oleh wanita hamil dan menyusui.
Selain jenis obat-obatan, ternyata zat
kimia juga berkhasiat dan dapat dimanfaatkan berupa jamu sesak napas. Hl ini
juga menunjukkan kepada kita bahwa perkembangan ilmu kimia terjadi secara luas
dan berbagai macam. Mari kita tinjau zat kimia yang berfungsi sebagai campuran
pada jamu.
Sebagian masyarakat Indonesia melakukan pengobatan
sendiri dengan obat tradisional (28,7%). Ramuan yang paling disukai berupa
serbuk yang disedu air matang yang masih ada rasa dan aroma ramuan asli. Sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan, jamu dapat dicampur kuning telur, madu, jeruk
nipis, dan anggur.
Uji laboratorium oleh Badan POM menemukan bahwa ada
obat tradisional yang dicampur bahan kimia berkhasiat obat (BKO) yang umumnya
termasuk daftar obat keras yang memerlukan resep dokter. BKO yang ditemukan
tersebut antara lain adalah fenilbutason, deksametason, CTM, allopurinol,
parasetamol, ibuprofen, furosemid, piroksikam, teofilin, kafein,
metiltestosteron, natrium diklofenak, dan asam mefenamat. Penggunaan BKO
yang tidak tepat dan dosis yang tidak sesuai dapat menyebabkan berbagai efek
samping seperti iritasi saluran cerna, kerusakan hati/ginjal, gangguan penglihatan
dan ritmik irama jantung. Berdasarkan Permenkes Nomor: 246/ Menkes/ Per/ V/
1990, obat tradisional tidak boleh mengandung bahan kimia sintetik atau hasil
isolasi yang berkhasiat obat, serta bahan yang tergolong obat keras atau
narkotika.
Badan POM memberikan peringatan secara keras kepada produsen dan sarana distribusi untuk menarik serta memusnahkan obat tradisional bercampur BKO tersebut. Selain itu, Badan POM membuat peringatan publik yang disebarkan oleh Dinas kesehatan kepada masyarakat untuk tidak mengonsumsi obat tradisional yang dicampur BKO. Obat tradisional bercampur BKO umumnya diproduksi industri kecil obat tradisional yang belum berijin, belum bernomor registrasi, atau beregistrasi fiktif. Beberapa perusahaan yang mempunyai nomor registrasi ada yang telah dibatalkan. Penyalahgunaan bahan kimia berkhasiat obat ternyata tidak hanya dilakukan di tingkat industri, tapi ditengarai dilakukan juga di tingkat pengecer dan konsumen. Banyak pengecer obat tradisional yang melakukan penambahan BKO pada obat tradisional yang diramunya.
Badan POM memberikan peringatan secara keras kepada produsen dan sarana distribusi untuk menarik serta memusnahkan obat tradisional bercampur BKO tersebut. Selain itu, Badan POM membuat peringatan publik yang disebarkan oleh Dinas kesehatan kepada masyarakat untuk tidak mengonsumsi obat tradisional yang dicampur BKO. Obat tradisional bercampur BKO umumnya diproduksi industri kecil obat tradisional yang belum berijin, belum bernomor registrasi, atau beregistrasi fiktif. Beberapa perusahaan yang mempunyai nomor registrasi ada yang telah dibatalkan. Penyalahgunaan bahan kimia berkhasiat obat ternyata tidak hanya dilakukan di tingkat industri, tapi ditengarai dilakukan juga di tingkat pengecer dan konsumen. Banyak pengecer obat tradisional yang melakukan penambahan BKO pada obat tradisional yang diramunya.
Aminofilin adalah garam teofilin dengan basa organik
larut air yang merupakan bronkhospasmolitika kuat. Dosis diatur secara
individual pada kisaran 200 – 400 mg. Efek samping teofilin antara lain
gangguan sistem syaraf pusat, takhikardia, takhiaritmia, dan gangguan alat
cerna. Teofilin harus diberikan secara hati-hati pada penderita epilepsi,
gangguan ritme jantung, dan penyakit hati. Efedrin tergolong simpatomimetika
tidak langsung melalui pembebasan noradrenalin granula cadangan di syaraf
simpatik. Pada dosis tinggi menyebabkan takhifilaksi yang menghilang setelah
1–2 minggu penghentian obat. Efek samping steroid jangka panjang sangat
berbahaya sehingga harus digunakan secara ketat dan diawasi dengan cermat.
Kortikosteroid menstimulasi glukoneogenesis protein dengan meningkatkan
penguraian protein, kadar gula darah, dan pembentukan glikogen dalam
hati. Kortikosteroid juga menurunkan fungsi jaringan limfe sehingga
menyebabkan limfopenia dan pengecilan limfosit. Efek samping kortikosteroid
antara lain tukak lambung. Kerja katabolik dapat menyebabkan atrofi otot,
kulit, dan jaringan lemak akibat penguraian matriks tulang mesenkhim akibat
kerja antagonis vitamin D yang berujung pada osteoporosis. Penggunaan kortikosteroid
jangka panjang dapat menyebabkan sindrom Cushing berupa “moon face”,
obesitas, hiperkolesterolemia, sampai penurunan reaksi imun.
Pengecer jamu mungkin hanya terminal dari carut marut
perjalanan BKO yang akan berujung pada efek samping dan komplikasi yang
menyengsarakan. Ketika Badan POM merisaukan penggunaan BKO yang ceroboh, para
pengelola program kesehatan anak tengah berjuang keras meminta kader di desa
diberi wewenang memberikan kotrimoksazol pada anak penderita pneumonia. Upaya
tersebut semata-mata bertujuan untuk menurunkan kematian anak balita di
Indonesia. Seperti kader di desa, seharusnya produsen dan pengecer obat
tradisional dapat menjadi mitra dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Apa
yang harus kita lakukan agar kehadiran obat yang terjangkau dapat dinikmati
sebagai anugerah yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan
masyarakat.
Obat merupakan salah satu bahan kimia yang
perkembangan nya cukup pesat. Antibiotic juga merupakan salah satu jenis obat
yang sering di gunakan. Kalau tadi kita telah membahas obat dari nama dan
kegunaannya.. sekarang kita akan meninjau jenis obat berdasarkan indikasi atau
penyakit yang dapat disembuhkan. Penulis mengambil beberapa contoh penyakit yah
sering terjadi di kehidupan sehari-hari kita.
1.
Obat flu
Umumnya, penyakit pilek atau influenza disertai demam
dan batuk biasanya, obat untuk meredakan penyakit ini disebut obat flu.
Influenza biasanya di sebabkan oleh virus. Komposisi obat flu terdiri atas obat
analgesik, anti piretik, dekongestan, dan obat alergi.
a.
Obat
analgesik dan antipiretik
Obat-obatan
yang termasuk analgesic dan antipiretik, diantaranya asetosal, asetaminofen,
salisilamid, asam mefenamat, dan kafein
b. Obat dekongestan
Fenilpropanolamina
HCI dan efedrima HCI merupakan contoh obat dekongestan. Obat ini membantu
melegakan saluran hidung sehingga tidak tersumbat.
c.
Obat
antialergi
Obat yang
termasuk jenis antialergi adalah klorofenilamin maleat dan dekstrometorfan HBr.
Obat generic yang dapat kamu gunakan untuk sakit seperti ini adalah parasetamol
atau asetosal.
2.
Obat batuk
Batuk umumnya dikelompokan menjadi betuk kering dan
batuk berdahak. Adapun batuk berdahak disebut batuk produktif karena
mengeluarkan banyak dahak. Batuk berdahak umumnya disebabkan oleh flu. Obat
batuk mengandung zat expektoran dan zat anti alergi. Seperti obat anti
influenza, obat batuk tidak boleh digunakan terus menerus.
3.
Obat sakit lambung
Sakit lambung atau sakit mag ringan dapat di obati
dengan antasida, suatu obat yang dapat menetralkan asam lambung. Untuk
mengatasi rasa kembung pada lambung digunakan senyawa simetikon, sedangkan
untuk mengurangi kejang perut digunakan senyawa papaverina HCI.
4.
Obat diare
Obat diare bersifat atsorptif sehingga dapat menyerap
racun dari dalam tubuh. Zat aktifnya berupa karbon aktif, silicon dioksida, kaolin,
dan pectin selain itu dapat juga di gunakan zat yang bersifat astringent yang
dapat mengecilkan jaringan yang membuatnya pesat misalnya tannin yang terdapat
dalam teh pekat atau daun jambu.
5.
Antibiotic
Antibiotik
yang ditemukan kali pertama pada 1928 oleh alexander flemming adalah antibiotic
penisiln. Antibiotic merupakan zat yang diperoleh dari mikro organisme yang
dapat menghambat atau membunuh mikro organisme lain.
6.
Zat radioaktif
Zat
radioaktif adalah zat yang secara aktif memancarkan sinar atau partikel radio
aktif. Sinar radioaktif terdiri atas sinar alfa, beta, proton, gamma, dan sinar
neutron
a.
Lodin-131(1-131)
Lodin
merupakan zat radioaktif yang dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada
kelenjar gondok dan untuk mendeteksi jaringan kangker otak.
b. Kolbalt-60(Co-60)
Zat
radioaktif ini memancarkan sinar gamma yang digunakan untuk membunuh sel-sel
kangker. Co-60 juga sering digunakan dalam pengobatan penyakit leukemia
c.
Teknetium-99(Tc-99)
Unsur Tc-99
di gunakan untuk membunuh sel-sel kangker
d. Fosfor-32(P-32)
Unsur P-32
digunakan untuk menyembuhkan penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukan
sel darah merah yang berlebihan zat ini disuntikan kedalam tubuh sehingga
radiasinya yang memancarkan sinar beta akan menghambat pembentukan sel darah
merah pada sum-sum tulang
e. Talium-201(Tl-201)
Zat
radioaktif Tl-201 di gunakan untuk mendeteksi penyakit jantung dan kelainan
pada pembuluh darah.
f.
Besi-59(Fe-59)
Zat
radioaktif ini digunakan untuk mempelajari proses pembentukan sel darah merah.
Dosis Maksimum Obat
Pemakaian obat yang digunakan untuk dimaka, diminum,
disuntikan, atau dengan cara lain yang intinya untuk dimasukkan ke dalam tubuh
pasien atau konsumen, menurut Ditjen Pengawas Obat dan Makanan (POM)
Depkes RI , karena pertimbangan khasiat
dan dampak jumlah pemakaiannya perlu ditetapkan dosis pemakaian obat tersebut
dalam dosis maksimumnya.
Dosis maksimum obat yang tertera dalam Farmakope
Indonesia adalah dosis untuk otang dewasa untuk sekali dan sehri pemakaian,
tidak boleh dilampaui kecuali jika dibelakang jumlah obat dibubuhi tanda seru
dan paraf dokter penulis resep. Kecuali dinyatakan lain, dosis maksimum yang
tertera dalam monografi adalah dosis maksimum untuk pemakaian melaui mulut. Bahan
obat tertentu yang perlu ditetapkan dosis maksimumnya tercantum dalam daftar
obat pada Farmakope Indonesia.
BAB
III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kimia analisis
merupakan ilmu kimia
yang mendasari analisis
dan pemisahan sampel. Analisis dapat bertujuan untuk menentukan jenis komponen apa saja yang terdapat dalam
suatu sampel (kualitatif), dan juga menentukan berapa banyak komponen yang ada
dalam suatu sampel (kuantitatif). Dalam bidang kedokteran diperlukan berbagai
analisis untuk menentukan berbagai unsur
atau senyawa dalam
sampel seperti darah,
urin, rambut, tulang dan sebagainya.
Kedokteran pertanian
kelautan dan sebagainya Demikian juga di bidang industri profesi kesehatan dan
bidang lainnya kimia analisis memberikan peranan yang tidak sedikit Dalam. Pemanfaatan
Analisis kimia ini dalam bidang kedokteran seperti : dimanfaatkan untuk membuat
bahan-bahan kimia sering digunakan sebagai obat-obatan. Obat dibuat berdasarkan
basil penelitian terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat
secara medis terhadap suatu penyakit. Contohnya, etanol atau alkohol digunakan
dalam proses pelarutan obat dan sebagai pensteril alat-alat kedokteran.
3.2 SARAN
Apabila Ibu Dosen dan
Teman - teman ingin menyampaikan kritik serta sarannya, saya perkenankan dengan
segala hormat. Demi tercapainya kesempurnaan pada makalah saya. Kedepannya saya
akan menjadi lebih baik lagi.